just share it..!!

yang lagi SEDIKIT sedih,,berharap lebih BANYAK senangnya,,yg abis nemuin hal-hal baru,pengalaman baru,,yg bikin nangis setetes,,dua tetes,nangis bombay,ampe kebanjiran air mata, atau yg lucu,,yg seru,,yuk ahhh berbagi,,,moga az bisa jadi inspirasi,,imajinasi,,motivasi,,atau mungkin refleksi,,

Mengenai Saya

Foto saya
Me?! I don’t really know what people think about me,I’m just an ordinary one, I just do what I want to do and I do the things that i believe it’s good to do..

Minggu, 21 November 2010

Ketakutannya Bertemu malam



Jenar hanya terdiam di hadapan psikiater tampan itu, tak ada yang dikonsultasikannya padahal kedatangannya ke tempat praktek dokter alfen adalah atas dasar keinginannya sendiri dan telah direncanakan sejak dua hari lalu. Jenar hanya sedikit berekspresi, seluruh jemari tangannya yang saling bertautan erat, atau matanya yang tampak kosong, sesekali menatap ketakutan seiring desah napasnya yang kian cepat. Perlahan sang dokter memancing jenar untuk mengutarakan apa yang dirasakannya, yang dimaunya, jenar tetap membisu. Lagi-lagi tak banyak yang terlontar dari mulut mungilnya, bahkan nyaris tak ada yang ia bicarakan. Masih mending, kemarin saat mengunjungi tante Lula, yang berprofesi sebagai dokter umum, dia mengeluhkan napsu makannya yang menurun drastis, kurang tidur, dan minta obat penenang, tapi kali ini tidak sedikipun. Jenar keluar dari ruangan doktr alfen dengan secuil senyum tanpa ucapan basa basi. Ia yakin dokter tahu bahwa ia tidak dalam kondisi baik, tidak dalam suasana hati yang nyaman ataupun pikiran yang tenang. Sang dokter tampan pun mempersilakan jenar dan berharap di sesion konsultasi berikutnya akan ada keterbukaan dan interaksi yang baik, labih baik,antara dirinya sebagai konselor dan jenar si klien barunya.
***
Malam ini, ada perayaan untuk ayah. Jenar, ibu, dan kedua saudaranya mempersiapkan semua sejak seminggu yang lalu. Seluruh anggota keluarga berkumpul. Jenar asik di dapur mencicipi masakan hasil karyanya sebelum disajikan. Tiba-tiba terdengar gebrakan keras dari ruang tv, suara ayahnya mulai meninggi dan keributanpun tak dapat dielakkan. Jenar tak tahu pasti apa yang terjadi, mungkin tentang pembagian harta ayah untuk anak-anaknya, jenar tak terlalu memperdulikan soal itu. Ia menangis, melihat mas dika,kaka jenar mangamuk karena pembagian harta yang menurutnya tak adil.dua orang paman menahan mas dika, sedangkan ayah terkulai, dadanya terasa sesak, penyakit jantungnya kambuh.ibupun menangis, pesta ulangtahun suaminya berakhir dramatis tragis. Jenar menenangkan ibunya, setidaknya kali ini dokter pribadi mereka sudah menangani ayah. Sementara hatinya meronta, marah,,”harta bikin buta” batinnya.
Malam sebelumnya, ayah menyatakan kekecewaannya terhadap jenar, anak bungsu yang dicintaiya telah merusak harga dirinya, meluluhlantahkan kepercayaan yang telah diberikannya.
Malam,,dua hari sebelum ini,,
Bersama teman lamanya, mey, jenar hendak pergi ke kafe favorit mereka. dengan angkutan umum saja biasanya dijempuh dalam waktu kurang dari tiga puluh menit,tapi kali ini dengan mobil pribadinya malah kafe yang dituju tak juga ketemu, padahal mereka ingat betul tempatnya, dan dua hari yang lalu jenar baru saja lunch di kafe itu.Tadi jenar mengikuti saran mey untuk mengambil jalur alternatif, entah mengapa mereka nyasar sampai siang keesokan harinya, tepat setelah dua puluh empat jam, itupun mereka tidak sampai ke kafe dan memutuskan pulang kembali ke rumah masing-masing.
Tiga hari yang lalu, masih malam hari,,
Darrel, kekasih jenar sejak tujuh tahun lalu itu, memilih mundur dan meninggalkan jenar setelah mendapati jenar berselingkuh, bukan hanya sekali tapi dua sampai tiga kali.
Dua malam, dibulan yang sama,,,
Tiga orang pria tengah bersama jenar dalam satu kamar hotel. Jenar membiarkan dirinya dicumbu dua pria sekaligus, hanya dicumbu, tidak ditiduri. Sedangkan pria yang satunya hanya menatap lesu. Diantara dua pria yang telah mencumbunya, satu pria memberinya segepok uang sedangkan pria kedua berlalu setelahnya, tanpa senyuman ataupun bayaran di akhirnya. Pria yang tadi tampak lesu, kini mulai mendekat, memeluk jenar dengan penuh perlindungan.
Malam-malam setelahya,,,
Ia dinyatakan mengidap HIV, entah karena hubungan seksual ataukah ada seseorang yang dengan sengaja menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya saat jenar lengah. Entahlah,,Ia menangis sejadi-jadinya. Tak tahu sampai kapan ia mampu bertahan.
Malam hari,seminggu yang lalu,,
Semua orang jijik, mencacinya, lalu menjauh setelah beberapa orang membeberkan kebobrokan perilaku jenar. Tak ada satupun yang menerimanya, keluarga, bahkan darrel sekalipun yang jelas-jelas masih mencintai jenar.
Malam demi malam yang penuh tangisan,,
***
Hari ini, pagi sekali jenar bangun. Mandi, memanaskan mesin mobilnya, lalu bergegas melaju dengan chevrolet kesayangannya.kali ini bukan tante lula, seorang dokter umum yang dituju, bukan pula dokter alfen si psikiater tampan, tapi bunda Ghani, seorang penasihat spiritual ternama yang sekaligus pengasuhnya selama di panti sejak bayi hingga usia empat tahun.
“Bunda, saya harus bagaimana?” tanya jenar diakhir penuturannya.
”sayang, adakalanya mimpi hanyalah bunga tidur, atau bisa juga karena hatimu yang sedang gelisah akan suatu hal, tapi jika kamu meyakini bahwa mimpi adalah petunjuk Tuhan,yakinkan dirimu dengan petunjuk itu kamu bisa jadi lebih baik”
Jenar terdiam, dagunya nyaris menyentuh dada, dia tertunduk begitu dalam.
”begini, dari mimpi itu kamu ambil maknanya, semata-mata untuk introspeksi. Dari mimpi tentang pesta ayahmu yang berakhir tragis hanya karena pembagian harta, maknailah dengan cara kamu harus pandai menempatkan diri, menyadari siapa dirimu, asalmu, biar bagaimanapun kamu kecil disini. Kamu anak angkat mereka. Lalu mimpi tentang kesasar, dihina orang, ditinggalkan darrel, dan orang-orang yang mencintaimu,mungkin itu bentuk Tuhan mengingatkanmu karena kamu sudah terlalu jauh berubah, tak sebaik dulu, dan seharunya kamu menjaga hati dan kepercayaan mereka, membahagiakan mereka, menjaga dirimu juga. Dan tentang mimpi HIV, semata-mata karena kamu merasa benar-benar bersalah atas kekhilafanmu. Sebetulnya bunda kecewa, mengapa dengan mudahnya kamu jatuh cinta dan percaya pada pria di masa lalumu, yang menyilaukanmu dengan pesonanya. Membiarkan pria itu menidurimu, padahal jelas-jelas kamu tunangannya darrel, lalu dengan entengnya pria masa lalumu itu meninggalkanmu dan membuatmu merasa kotor, sangat tak layak dihadapan tuhan, keluarga, darrel calon suamimu yang sejak tujuh tahun yang lalu menjadi kekasih setiamu, yang dengan cintanya menjagamu, memperlakukanmu dengan sangat santun dan istimewa. Mimpi-mimpi itu mungkin berawal dari kecemasanmu sekaligus kecewamu atas kebodohanmu, atas kekeliruanmu yang telah menyakiti orang-orang terdekatmu. Tapi sudahlah, bunda bukan penafsir mimpi, bukan keahlian bunda mengartikan mimpi, tapi bunda senang jika mimpi itu bisa membuatmu kembali ke jalan yang baik, lurus-lurus saja. Banyak beribadah, berdoa. Jujurlah pada darrel, tak ada kata terlambat. Jangan biarkan darrel meninggalkanmu di malam pertama pernikahan kalian hanya karena perempuan yang dinikahinya sudah tidak perawan, perempuan yang tidak bisa menjaga kehormatannya, dan lalai menjaga kesuciannya. Sebulan lagi kalian akan menikah,. Tuhan memberikan ujian satu paket dengan penyelesaiannya dan bagaimanapun akhirnya, yakinlah rencana Tuhan itu indah”.
Jenar masih menunduk…
”Yang terpenting adalah bukan seberapa dalam kamu jatuh, tapi seberapa kuat kamu bangkit dan menjadi lebih baik” Begitu kata Bunda, menutup nasihatnya setelah hampir dua jam jenar begitu meresapi uraian di sesion curhatnya ini.
Jenar kian menunduk, dekapan bunda membuat air matanya mengalir deras, beriring penyesalan yang dalam disertai rasa lega yang memuncak. Tak ada lagi yang perlu di khawatirkannya, mimpi-mimpi itu mengantarkannya pada makna sebuah perjalanan hidup. Proses menuju perdewasaan diri, pencapaian diri yang sarat kebaikan. Mimpi yang tiap hari mengusiknya dalam satu bulan ini, yang mengganggu malam-malamnya, seakan tak perlu membayanginya lagi. Dan tentang darrel, jika Tuhan mentakdirkannya untuk jenar, maka semua akan berjalan sesuai kehendak Tuhan.
”Aku tak lagi takut bertemu malam,thanks GOD,, thanks bunda,,”
***THE END***des ‘09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

break broke broken

break broke broken