just share it..!!

yang lagi SEDIKIT sedih,,berharap lebih BANYAK senangnya,,yg abis nemuin hal-hal baru,pengalaman baru,,yg bikin nangis setetes,,dua tetes,nangis bombay,ampe kebanjiran air mata, atau yg lucu,,yg seru,,yuk ahhh berbagi,,,moga az bisa jadi inspirasi,,imajinasi,,motivasi,,atau mungkin refleksi,,

Mengenai Saya

Foto saya
Me?! I don’t really know what people think about me,I’m just an ordinary one, I just do what I want to do and I do the things that i believe it’s good to do..

Jumat, 24 Desember 2010

Bu Kar... Ibu yang Tegar

Bu Kar,,
Entah kapan aku terakhir kali melihatnya tertawa lepas. mungkin sudah lama sekali. entah berapa bulan yang lalu. Sudah lama pula kami tak berbincang ringan. Bu Kar melewati hari-harinya dengan setumpuk aktivitas. Selepas shalat subuh, dia berjualan membantu anaknya di toko sembako di pojokan pasar alun-alun, ini dilakukannya sejak satu tahun terakhir. Sebelum-sebelumnya menjadi penjual keliling kerupuk anclom atau gorengan dari satu rumah ke rumah lainnya. Atau sesekali menjual beras hasil taninya.  Tengah harinya, beliau pulang untuk makan dan shalat dzuhur lalu melanjutkan ikut pengajian di mesjid sekitar rumahnya. dan sebelum matahari terbenam, beliau sudah tiba di rumah.
Di usianya yang tidak lagi muda, Bu Kar memang seharusnya sudah istirahat menikmati masa tuanya dengan tentram dan bahagia. Suami Bu Kar adalah seorang pensiunan tentara belasan tahun yang lalu. selepas bebas tugas, suaminya menjadi petani dan terakhir sakit-sakitan hingga membuat Bu Kar bertekad mencari nafkah untuk membantu keuangan keluarga. Dengan sisa gaji pensiun yang sudah terpotong ini itu untuk cicilan Bank, dan lain-lain, sebenarnya cukup untuk biaya hidup mereka berdua. Tapi karena masih ada anak bungsu yang harus diwarisinya dengan ilmu dan pendidikan, maka dengan susah payah setulus hati menyekolahkan anak bungsunya di salah satu universitas negeri.
Dua anak Bu Kar yang lainnya sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil dan berkeluarga. Tapi tak pernah sekalipun Bu Kar mengharapkan pemberian dari anak-anaknya. Tak berani sekalipun menuntut anak-anaknya untuk memperhatikan dirinya dan suaminya. Anak-anaknya hanya berkunjung sesekali dalam satu bulan. itupun tidak rutin, padahal mereka berada di satu kota.
Bu Kar  jadi satu-satunya wanita yang kuat di keluarganya. menghadapi sikap suaminya yang kadang temperament, dan sifat itu turun ke anak-anaknya. Bu Kar yang harus sering bersabar mengelus dada menghadapi anaknya yang tidak penurut, sering membentaknya, atau mengeluarkan kat-kata yang menyakitinya. Andai mereka tahu, seberapa banyak tangisan dan luka yang digoreskan di hati Bu Kar.
Bu Kar menjalani hidupnya hanya dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu bersamanya. Andai anak-anaknya mengerti, seberapa besar pengorbanan ibunya. Bu Kar yang rela makan hanya dengan nasi dengan garam, atau nasi dan sambel, kadang hanya dengan lalapan, atau ikan asin seadanya, demi menyajikan makanan nikmat dan lezat untuk suami dan anaknya. Bahkan pernah menjual langseng dan dulang ke rongsok kiloan, untuk menyambung hidup keluarganya. Bu Kar yang hanya punya satu sendal termewah, seharga sepuluh ribu rupiah, demi membelikan pakaian dan sepatu yang bagus untuk anak-anaknya.

Ah,,Dimana anak-anaknya sekarang? Hanya tersisa si bungsu. Itupun sejak tiga bulan yang lalu tidak pulang ke rumah karena menolak dijodohkan dengan pria pilihan Bu Kar yang dinilai bisa jadi imam yang baik, itupun akhirnya Bu Kar mengalah, membiarkan si bungsu memilih jalan hidup dan pria pilihannya. Di masa tuanya, tak banyak yang diinginkannya, hanya beribadah dengan baik, dan berkumpul bersama keluarga tercintanya. Anak-anak, menantu, dan cucu yang lucu-lucu. Itu bisa membuatnya tersenyum kembali.

(nyaris penutup hari,,22 des 2010,,MOTHER'S DAY)

4 komentar:

  1. bagus mil..tpi kya pernah denger nih cerita'a???ahahahaha...inimah ga jauh crita tntang kmu ya...ahahaha..tpi masih blum gerti ah istilah sunda'a dimana?maaf :) bodo mode on..xixixixi

    BalasHapus
  2. ahahaha....abis mirip sih ^__^v setau aq sih...hehe

    BalasHapus

break broke broken

break broke broken